cermin

Cermin

Kaum Muslim senantiasa ridha kepada Allah atas kesempitannya di dunia dan ridha pula kepada~NYA di akhirat untuk berdekatan dengan~NYA. Mereka tidak mencari
sesuatu dari selain dari Allah selain Diri~NYA. Mereka tahu bahwa dunia telah dibagi bagi, sehingga mereka tidak menuntut untuk mencarinya. Mereka juga tahu bahwa derajat akhirat dan kenikmatan surga telah dibagi~bagi, sehingga merekapun meninggalkan tuntutan atasnya dan beramal untuk meraihnya. Tidak ada yang mereka kehendaki selain wajah Allah Azza wa Jalla. Seseorang tidak akan menempuh jalan para nabi dan shidiqqin, dan orang orang shalih hingga dia merasa puas dengan kemudahan di dunia dan bersikap pasrah atas apa pun yang telah di takdirkan. Hendaklah tidak mencari sesuatu yang banyak, sebab sesungguhnya bisa celaka. Apabila datang kepada kita sesuatu yang banyak dari Allah di luar pilihan kita sendiri, berarti benar benar telah di pelihara di dalam perkara tersebut.

Subhanallah.......Alhamdulillah.......Allahu Akbar.......Allah Azza wa Jalla yang telah membuat hamba~NYA menjadi Kekasih~NYA dan membuat hatinya kaya dan memenuhinya dengan kedekatan kepada~NYA dan dengan cahaya serta kemulian~NYA.

Masuk golongan manakah.......Mukminkah.......atau Munafik......
Coba bercermin lalu pandanglah hati melalui cermin itu, apakah seorang Mukmin atau seorang Munafik, atau seorang Musyrik ?

Sesungguhnya, orang Munafik itu bila berkata, dia berdusta, apabila berjanji dia ingkar, apabila di percaya dia berkhianat.

Orang Mukmin mengetahui tidak ada bahaya dan manfaat serta tidak ada kebaikan dan keburukan dalam diri makhluk. Jika sesuatu berjalan di depan mereka, maka itu berasal dari Allah SWT, bukan dari mereka.oleh karena itu mereka beranggapan jauh dari mereka adalah lebih baik dibanding dengan dekat mereka, dia kembali kepada yang asal dan meninggalkan cabang. Dia tahu bahwa yang cabang itu banyak sedang yang asal hanya satu, sehingga dia berusaha berpegang kepada~NYA. Orang Mukmin yang yakin dan ikhlas, itulah orang yang berakal. Orang yang telah memberikan akal dari berbagai akalnya. Karena itulah dia menjauh dari makhluk dan mengenyampingkannya.

Jalan yang benar di dalam Tuhan tidak mengandung unsur makhluk, tidak pula mengandung sebab, tidak ada yang diketahui, tidak ada pula arah dan pintu, juga tida terdapat di dalamnya wujud makhluk. Tubuh boleh jadi ada di dunia, tetapi hati senantiasa terikat denang akhirat dan batin senantiasa bersama Allah. R uhani ( sirr ) adalah penguasa hati. Hati adalah penguasa jiwa. Sementara itu, jiwa adalah penguasa atas tubuh.

Bersungguh sungguhlah dalam menjauhi perkara haram dan makanlah sedikit saja dari perkara perkara yang halal. Bersikap zuhudlah terhadap segala hal di saat kau ada iman dan keyakinan, sehingga menjadi hamba hamba Allah, bukan hamba makhluk dan hamba sebab, bukan pula menjadi hamba dunia, syahwat dan setan, bukan pula hamba pencipta jabatan di sisi manusia dan terikat dengan penerimaan dan penolakan mereka serta pujian dan celaan mereka. Semua ini merupakan sesuatu yang tidak pantas. tidak akan melangkah menuju pintu Tuhan bila selalu bersama nafsu dalam rumah tabiat dan hawa nafsumu.sepanjang hayat terikat dengan makhluk dan berbagai sebab.
Bagaimana dapat melihat Allah bila hati di penuhi makhluk, bagaimana akan menjumpai pintu umum, sementara duduk di pintu rmh, tetapi bila keluar dari pintu rumah, keluarga dan anak anak niscaya akan menemukan pintu umum. Selama bersama makhluk, tidak akan melihat Khalik, selama bersama dunia tidak akan melihat akhirat, selama terpaku dengan dunia, tidak akan melihat Allah, Penguasa dunia dan akhirat.
Bila keluar dari segala sesuatu, maka rahasiamu akan bertemu dengan Allah, bukan dari segi bentuknya, namun makna~nYA. makna ada dalam rahasia.

Bila hati telah benar, niscaya akan lupa dari segala sesuatu selain Allah Yang Maha Qadim, Maha Azali dan Maha Abadi. Apabila hati telah benar, maka perkataan yang keluar dari mulut akan benar, tidak akan dapat di tolak, hati berbicara pada hati, rahasia berbicara pada rahasia, keterbukaan berbicara pada keteerbukaan, makna berbicara pada makna, isi berbicara pada isi, dan kebenaran berbicara pada kebenaran.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk ke dalam golongan orang~orang yang terdahulu. Dan peliharalah kami seperti Engkau memelihara mereka.

Bila hati tidak benar, maka ia akan seperti hati binatang, memiliki bentuk tetapi tidak bermakna. Hati orang yang berpaling dari Allah dan mengingkari~NYA.

Firman Allah :

"Hati hati mereka setelah itu menjadi keras, yakni sepeti batu~batu, bahkan sangat keras." ( QS 2:74 )

Yang termasuk umat Muhamad, menjalani segala sesuatu dengan hukum~hukum~NYA, jika tidak mengamalkan Alquran maka hati akan 'berubah' dan di tolak dari pintu~NYA. Oleh karena itu berjalanlah pada jalanNya diatas dasar ilmuNya.Hukum adalah landasan segala urusan, ketika menegakkan hukum dan saat tegak degan ilmu.
Jika mencari ilmu karena makhluk, demikian pula ketika mengamalkannya,ketika belajar karena Allah, maka mesti beramal karena~NYA, jika belajar untuk dunia, maka pasti akan beramal untuknya. Jika belajar untuk akhirat, maka demikian pula mengamalkannya. Sebab cabang di bangun di atas yang pokok, sebagaimana berbuat , demikian pula akan di balas.
Tiada kemuliaan bagi yang beramal di dunia semata mata demi dunia, tetapi mengharap akhirat dapat di raih. Jelas , kelak tidak ada kemuliaan bagi yang beramal semata mata demi makhluk, tetapi berhasrat bertemu dengan khalik, dekat dengan~NYA dan memandang~NYA. Pasti kelak tidak ada kemuliaan baginya. Ketaatan merupakan perbuatan jalan menuju surga, sementara kemaksiatan merupakan perbuatan menuju piniu neraka. Setelah itu urusan~NYA.

Ya Allah, tolonglah kami untuk dapat membangun.
Ketahui dan nyatakanlah bahwa makhluk itu lemah. Akan rusak semua milik dalam genggamannya. Tidak ada kenyataan, kemiskinan, manfaat, dan milik di sisi mereka, semuanya adalah milik Allah. Tiada makhluk yang punya kekuasaan, tidak dapat memberi, menahan, manfaat pada yang lain. Tidak menghidupkan dan mematikan yang lain, selain Allah.
Dunia adalah tempat berbagai ujian dan bahaya. Orang bijak tidak akan merasa tenang hidup di dalamnya. Sebagaimana dikatakan, orang bijak tidak akan merasa tentram di dunia. Orang bijak adalah orang yang selalu mengingat kematian.

Firman Allah :

" Ketahuilah bahwa kehidupan dunia adalah permainan, senda gurau dan hiasan." ( QS: 75;14 )

Permainan, senda gurau dan hiasan adalah untuk anak~anak kecil yang belum mengerti, bukan untuk orang~orang yang berfikir.
Allah tidak menciptakan manusia untuk bermain~main dan sibuk dengan dunia.

Sesungguhnya kita mesti meminta pertolongan atas semua hal dengan cara memenuhi kehendak Allah, menyelaraskan diri dengan~NYa, hendaknya lahiriah dan batiniah menjadi satu, senantiasa sesuai, senantiasa taat, senantiasa bersyukur, senantiasa berzikir, senantiasa baik tanpa berlaku buruk. Tidak ada kebaikan bagi hati sementara di dalamnya ada makhluk selain Allah. hilanglah manfaat banyaknya sujud sampai seribu tahun tetapi, hati menghadap kepada selain~NYA. Amalkan Alquran dan jangan banyak memperdebatkannya. Kita mesti beriman kepadanya. Benarkanlah ia dengan hati dan amalkan dengan anggota badan. Sibukanlah diri dengan sesuatu yang bermanfaat, tidak berpaling kepada akal yang lemah. Tidaklah benar hanya mengklaim semata tanpa pembuktian. Rasulullah SAW. Bersabda : " seandainya manusia mengambil sesuatu hanya dengan klaim mereka, niscaya suatu kaum akan mengklaim darah dan harta kaum lainnya . Akan tetapi, hendaklah ada buki atas orang yang mengklaim dan ada sumpah atas orang yang mengingkari."
Perhatikanlah Diri~NYA dengan hati, rendahkanlah diri di hadapan~NYa, jadikanlah diri ada di jalan-jalan kekuasaan~NYA, lazimkanlah diri dengan syukur atas segala nikmat~NYA. Bersungguh-sungguhlah untuk tidak mengekalkan sesuatu yang dicintai di dunia ini. Dan tidak membiarkan diri selalu memperhatikan selain Diri~NYA. Kenalilah Allah dan jangan bersikap masa bodoh terhadap~NYA. Taatilah Allah dan jangan bermaksiat kepada~NYA. Dan dengan melaksanakan semua perintah Allah dan jangan menyimpang dari~NYA. Ridhalah terhadap semua qadha~NYA dan jangan menolak~NYA.

Allah SWT berfirman :

Dia tidak ditanya apa yang diperbuat~NYA. Akan tetapi, merekalah yang ditanya. ( QS : 21;23 )

Comments

Popular posts from this blog

Buah delima disebut dalam al-quran dan hadis nabi